TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi sipil PETA mendesak pihak berwenang untuk menyelediki perdagangan satwa liar di Pasar Burung Satria, Denpasar, Bali. Organisasi tersebut telah mendapatkan video rekaman yang memperlihatkan seorang pemilik salah satu kios menjual kukang dan monyet dari luar Bali—keduanya diduga ilegal.
Bahkan, PETA juga sudah menyurati Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK dan memintanya untuk melakukan investigasi dan menindak pihak yang terlibat.
“KLHK sudah tahu bahwa selama bertahun-tahun telah terjadi perdagangan satwa liar ilegal di Pasar Burung Satria,” ujar PETA Senior Vice President Jason Baker lewat keterangan tertulis paada Selasa, 6 Juni 2023.
Namun, Jason menilai pengawasan KLHK setengah hati serta tidak memberikan peringatan yang tegas. Sehingga tidak membawa dampak apapun dalam upaya menghentikan aktivitas ini. PETA mendesak pihak berwenang menghentikan para pedagang satwa liar ilegal selamanya.
“Agar tidak ada lagi hewan-hewan rentan yang diculik dari rumahnya di hutan untuk diperdagangkan,” tutur dia.
Kejadian perdagangan satwa liar ilegal di Pasar Burung Satria ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi selama bertahun-tahun. Pada Januari 2022, kios yang sama juga tertangkap basah menjual monyet ekor panjang, yang kemudian disita.
Selanjutnya: Namun, menurut Jason, pemilik kios hanya...